[RISTEKDIKTI] PENTINGNYA KEBERADAAN PUSAT KARIR DI PERGURUAN TINGGI

Berita

Bandung (16/4-2019). “Pendirian Pusat Karir (PK) di perguruan tinggi (PT) diperlukan agar dapat membantu para lulusan memperoleh lapangan kerja atau keterampilan tertentu sehingga tidak menambah beban permasalahan pengangguran di Indonesia. Atau paling tidak PT sudah membantu menyiapkan para lulusannya dalam menghadapi dunia kerja”. Hal itu disampaikan oleh Dr. Eng. Bambang Setiabudi, Ketua Career Development Center dari Institut Teknologi Bandung dalam penjelasannya di depan lebih dari 100 peserta perwakilan dari PT di Wilayah Lembaga Layanan Pendidikan tinggi (L2Dikti) III dan IV. Acara itu merupakan awal bimbingan teknis di tahun 2019 dari Subdit Penyelarasan Kebutuhan Kerja (PKK), Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Hadir pada acara bimbingan teknis tersebut Dr. Islahuzzaman, Rektor Universitas Widyatama (Utama), dan Sri Juniati, Ketua Yayasan Utama, dan perwakilan L2Dikti Wilayah III dan IV.   Keberadaan PK di PT sangat signifikan karena beberapa hal seperti yang disebutkan dalam Buku Panduan Pengembangan Pusat Karir Perguruan Tinggi, Dikti tahun 2012, yaitu untuk mengetahui posisi lulusan yang telah terserap dalam dunia tenaga kerja; menyiapkan lulusan sesuai dengan kompetensi yang diperlukan di dunia kerja; dan membantu program pemerintah dalam rangka memetakan kebutuhan dunia kerja dengan pembangunan pendidikan di Indonesia.

 

Sekarang ini, khususnya di Indonesia keberadaan PK salah satunya adalah untuk melaksanakan tracer study atau penelusuran lulusan perguruan tinggi yang langsung bekerja. Hasil penelusuran yang dilakukan paling cepat 2 (dua) tahun setelah lulus ini sangat berguna sebagai masukan bagi PT, antara lain sebagai outcome pendidikan dalam masa transisi dari dunia pendidikan tinggi ke dunia situasi kerja pada saat survei, dan aplikasi kompetensi di dunia kerja; output pendidikan, yaitu penguasaan dan pemerolehan kompetensi; evaluasi proses pendidikan; dan inputyaitu, latar belakang lulusan yang mempengaruhi ke tiga hal tersebut.

 

Tiomega Gultom, Kasubdit PKK juga menyampaikan bahwa bagi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan keberadaan PK di tingkat PT penting sehingga perlu didorong dengan memberikan bantuan sebagai stimulan bagi pembentukannya. Pada tahun 2019 dana bantuan akan diberikan kembali kepada 200 PT yang jumlahnya lebih dari 25 juta per PT. Diharapkan dengan dana bantuan ini PT dapat membentuk PK, dan selanjutnya PT terus berupaya meningkatkan PK secara berkelanjutan.

Sosialisasi dan bimbingan teknis juga dilakukan secara terus menerus agar PT semakin paham, dan lebih mengenal lagi tugas dan fungsi PK secara lebih mendalam. Bekerjasama dengan L2Dikti di seluruh Indonesia kegiatan ini akan dilaksanakan sampai dengan akhir bulan Juni 2019.

 

Sumber: Artikel Asli

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *